isolasi mikroba

Minggu, 10 April 2016

Tekanan Darah

TEKANAN DARAH

A. Pengertian Tekanan Darah

    Tekanan darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat jantung memompakan darah keseluruh tubuh manusia. Tekanan darah merupakan salah satu pengukuran yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh, karena tekanan darah yang tinggi atau hipertensi dalam jangka panjang akan menyebabkan perenggangan dinding arteri dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Pecahnya pembuluh darah inilah yang mengakibatkan terjadinya Stroke. Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi diantaranya adalah Stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan Aneurisma.

    Pada umumnya hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak menunjukan gejala ataupun tanda-tanda yang berarti sehingga seorang penderita hipertensi sangat sulit untuk mengetahui apakah dirinya mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk memeriksa tekanan darahnya secara rutin dan berkala.

Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam tekanan darah, yaitu tekanan sistolik dan tekanan diastolik.

  1. Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah tekanan darah saat jantung berdetak dan memompakan darah.
  2. Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara detakan.

B. Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Orang Dewasa

Klasifikasi (JNC7)Tekanan sistolikTekanan diastolik
mmHgkPammHgkPa
Normal90–11912–15,960–798,0–10,5
Prahipertensi (normal tinggi)120–13916,0–18,580–8910,7–11,9
Hipertensi Derajat 1140–15918,7–21,290–9912,0–13,2
Hipertensi Derajat 2≥160≥21,3≥100≥13,3
Hipertensi sistolik
tersendiri
≥140≥18,7<90<12,0
    Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139 mmHg, diastolik 89 mmHg: lihat tabel — Klasifikasi (JNC7)). Bila pengukuran diperoleh dari pemantauan ambulatori 24 jam atau pemantauan di rumah, digunakan batasan yang lebih rendah (sistolik 135 mmHg atau diastolik 85 mmHg). Beberapa pedoman internasional terbaru tentang hipertensi juga telah membuat kategori di bawah kisaran hipertensi untuk menunjukkan risiko yang berkelanjutan pada tekanan darah yang lebih tinggi dari kisaran normal. JNC7 (2003) menggunakan istilah pra-hipertensi untuk tekanan darah dalam kisaran sistolik 120–139 mmHg dan/atau diastolik 80–89 mmHg, sedangkan Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004) menggunakan kategori optimal, normal, dan normal tinggi untuk membagi tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan diastolik di bawah 90 mmHg. Hipertensi juga digolongkan lagi sebagai berikut: JNC7 membedakan hipertensi derajat I, hipertensi derajat II, dan hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi sistolik terisolasi mengacu pada peningkatan tekanan sistolik dengan tekanan diastolik normal dan umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut. Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004), mendefinisikan hipertensi derajat ketiga (derajat III) untuk orang dengan tekanan darah sistolik di atas 179 mmHg atau tekanan diastolik di atas 109 mmHg. Hipertensi tergolong “resisten” bila obat penurun tekanan darah tertentu tidak mengurangi tekanan darah (menjadi normal) dan perlu mencoba obat yang lain.
Disamping klasifikasi di atas, terdapat juga:
  • Gestational hypertension atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada saat kehamilan di atas 20 minggu dan protein pada air seni adalah negatip dan harus dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali dengan selang waktu lebih dari 6 jam dan keduanya menunjukkan tekanan darah lebih besar dari 140/90.
  • Orthostatic hypertension atau postural hypertension adalah kejadian meningkatnya tekanan darah secara tiba-tiba ketika bangun berdiri, jika tekanan sistolik meningkat lebih dari 20mmHg dinamakan systolic orthostatic hypertension dan jika tekanan diastolik meningkat hingga 98 mmHg atau lebih dinamakan Diastolic orthostatic hypertension. Hal ini lebih banyak terjadi, ketika kita tiba-tiba bangun dari tidur yang pulas, oleh karenanya pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 15 sampai 30 menit sesudah kita bangun tidur, tetapi belum melakukan aktivitas apa pun, kecuali misalnya buang air kecil dan minum air putih saja.

C. Hubungan Antara Tekanan, Aliran dan Resistensi
     Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor:
  1. Perbedaan tekanan darah diantara kedua ujung pembuluh, kadang-kadang juga disebut "gradien tekanan" di sepanjang pembuluh darah, yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh.
  2. Rintangan bagi aliran darah melalui pembuluh, yang disebut resistensi pembuluh darah.
D. Aliran Darah
    Secara sederhana, aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi dalam periode waktu tertentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam milimeter per menit atau liter per menit, tetapi dapat juga dinyatakan dalam milimeter per detik atau setiap satuan aliran lainnya.
    Secara keseluruhan aliran darah pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000 mL/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar