ISOLASI MIKROBA
Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut (Pleczar, 1986).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman, dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada dilingkungan ini sangatlah beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian. Misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotic (Ferdiez, 1992).
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha yang menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiyahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari camouran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat. Sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani, 2007).
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati (Afrianto, 2004).
Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi, dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwijoseputro, 2005).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba yaitu antara lain:
- Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi;
- Tempat hidup atau asal mikroba tersebut;
- medium pertumbuhan yang sesuai;
- Cara menginkubasi mikroba;
- Cara menginokulasi mikroba;
- Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud;
- Cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap merupakan kultur murni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar