isolasi mikroba

Senin, 09 Mei 2016

Tarian Malulo atau Lulo


Tarian Malulo atau Lulo , merupakan salah satu Budaya jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia. Pada zaman dulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara adat seperti : pernikahan, pesta panen raya dan upacara pelantikan raja, yang diiringi oleh alat musik pukul yaitu gong. Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah lingkaran. Kalau cukup ramai, lingkaran yang terbentuk bisa sampai 10 lingkaran. Gong yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda ukuran dan jenis suara. Filosofi tarian “lulo” adalah persahabatan, yang biasa ditujukan kepada muda-mudi suku Tolaki sebagai ajang perkenalan, mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan. Tarian ini dilakukan dengan posisi saling bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran. Peserta tarian ini tidak dibatasi oleh usia maupun golongan, siapa saja boleh turut serta dalam tarian lulo, kaya miskin, tua, muda boleh bahkan jika anda bukan suku Tolaki atau dari negara lain bisa bergabung dalam tarian ini, yang penting adalah bisa mengikuti gerakan tarian ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita. Posisi tangan ini merupakan simbolisasi dari kedudukan, peran, etika pria dan wanita dalam kehidupan.

Ini adalah salah satu tarian yang di ajarkan di ponpes modern al manaar muhammadiyah pemalang. gerakannya sangat mudah dan dapat di pelajari bagi kalian. Meskipun tarian ini jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara namun kita juga harus belajar untuk bisa mengenal dan belajar tarian-tarian dari luar jawa.
 

Minggu, 17 April 2016

makalah ASEAN SEBAGAI WUJUD KERJA SAMA NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA



MAKALAH PKN
ASEAN SEBAGAI WUJUD KERJA SAMA NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA
Di susun oleh :
1.  Ade Safitri
2.  Dina Ayu .W.
3.  Desi Iga
4.  Syafani indah lestari
5.  Aulia Dwi
6.  Eva Rosiany Dewi
7.  Kamilia Salsabila
8.  Mesty Gusella Rosady
9.  Nur Kamiliyah
10.                  Qothrun Nada Al.Mughitsa
11.                  Ria Afifah
12.                  Siti Indahyatun

Kelas : IX IPA 3


MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMALANG

Jl. Tentara Pelajar No. 12 Telp. (0284) 321819 Pemalang



KATA PENGANTAR 
          Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas  limpahan  rahmat  dan  karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  Makalah  PKn  ini  sesuai  waktunya.
          Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan  harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  PKn  yang  merupakan  judul  dari  Makalah  kami, yaitu  “ASEAN (Association  of  South  East  Asian  Nation)”. Disamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah  PKn  ini  dapat  dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.
          Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah  PKn  ini  masih  ada  kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian,khususnya  dari  guru  mata  pelajaran  PKn  agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam  penyajian  berikutnya.
      Pemalang,18 Februari 2014            
                                                                                                                         Penyusun
Kelas XI IPA 3














DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL
KATA PENGANTAR……….……………………………………………………………i
DAFTAR  ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB  I                        PENDAHULUAN
  1. 1.      Latar  Belakang……………………………………………………….................
  2. 2.      Tujuan  Penulisan……………………………………………………………......
  3. 3.      Masalah………………………………………………………………………......
BAB  II             PEMBAHASAN
  1. 1.      Latar  Belakang  Terbentuknya  ASEAN………………………………….......
  2. 2.      Negara-Negara  Anggota  ASEAN……………………………………………..
  3. 3.      Lambang  ASEAN……………………………………………………………….
  4. 4.      Tujuan  Dibentuknya  ASEAN…………………………………………………
  5. 5.      Struktur  Organsisasi  ASEAN…………………………………………………
  6. 6.      Kerja  Sama  ASEAN……………………………………………………………
  7. 7.      Keuntungan  Indonesia  dengan  Bergabung  Dalam  ASEAN……...............
BAB  III           PENUTUP
  1. 1.      Kesimpulan………………………………………………………………………
  2. 2.      Saran……………………………………………………………………………...
DAFTAR  PUSTAKA ………………………………………………………………………...







BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.     Latar  Belakang
Adakalanya  tingkah  laku  binatang  menjadi  inspirasi  bagi  manusia. Bahkan, binatang  yang  kecil  sekalipun, seperti  semut. Suatu  waktu  kamu  pasti  pernah  melihat  sekelompok  semut  mampu  mengangkut  benda  yang  besar. Jika  hanya  seekor  semut  yang  mengangkut  benda  itu, pasti  tidak  kuat. Kejadian  itu  menjadi  contoh  bagi  orang, masyarakat, bahkan  negara. Inti  kejadian  tersebut  adalah  kegotongroyongan, kebersamaan, atau  menjalin  kerja  sama. Sebuah  negara  kecil  dapat  menjadi  kuat  bila  saling  bekerja  sama  dengan  negara-negara  kecil  lainnya. Contoh  yang  lebih  nyata  adalah  negara-negara  Asia  Tenggara.
           Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga  negara-negara  yang  merupakan  anggota  Asia  Tenggara  bersatu  dan  membentuk  organisasi  yang  dinamakan  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  nation). ASEAN  merupakan  perhimpunan  bangsa-bangsa  di  Asia  Tenggara  yang  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand, melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
2. 2.     Tujuan
          Tujuan  pembuatan  makalah  ini  adalah  untuk  memperluas  wawasan  kita  tentang  hal-hal  yang  dikaji  dalam  makalah  ini. Di  mana  dalam  makalah  ini telah  dikaji  tentang  salah  satu  organisasi  yang  beperan  dalam  meningkatkan  hubungan  internasional, yaitu  ASEAN  (Association  Of  South  East  Asian  Nation).
3. 3      Masalah
Adapun  masalah  yang  akan  dibahas  dalam  makalah  ini, yaitu :
1.                   Bagaimana  latar  belakang  terbentuknya  ASEAN ?
2.                   Negara-negara  manakah  yang  merupakan  anggota  ASEAN ?
3.                   Jelaskan  tentang  Lambang  ASEAN !
4.                   Jelaskan  tujuan  dibentuknya  ASEAN !
5.                   Sebutkan  struktur  organisasi  ASEAN !
6.                   Bagaimana  kerja  sama  ASEAN ?
7.                   Apa  keuntungan  Indonesia  dengan  bergabung  dalam  ASEAN?

 

 



BAB II

PEMBAHASAN

 

1.     LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN

Asean (Association of South East Asian Nation) atau dalam bahasa Indonesia disingkat PERBARA (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah kerjasama antarnegara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama Asean terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.Asean adalah salah salah satu bentuk kerjasama regional.
Asean didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 yang bertempat di Bangkok,Thailand. Lima wakil negara Asia Tenggara melakukan pertemuan dan menandatangani Deklarasi Bangkok/Deklarasi ASEAN yang sekaligus menandai berdirinya ASEAN.
   Berikut adalah nama-nama tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok/Deklarasi ASEAN.
1. Adam Malik dari Indonesia
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
3. Thanat Koman dari Thailand
4. Narcisco Ramos dari Filipina
5. S. Rajaratnam dari Singapura

2.      Negara-negara anggota ASEAN

Gedung Sekretariat Asean di Jakarta yang didirikan pada bulan Juni 1976. Saat ini anggota Asean terdiri dari 10 negara terdiri dari 5 negara pendiri dan 5 negara yang bukan pendiri Asean, artinya ke-5 negara ini masuk menjadi anggota setelah Asean terbentuk.Ke-5 negara tersebut adalah :
1.                   Brunei Darussalam, resmi menjadi anggota Asean tanggal 7 Januari 1984.
2.                   Vietnam, resmi menjadi anggota Asean tanggal 28 Juli 1995.
3.                   Myanmar, resmi menjadi anggota Asean tanggal 23 Juli 1997.
4.                   Laos, resmi menjadi anggota Asean tanggal 23 Juli 1997.
5.                   Kamboja, resmi menjadi anggota Asean tanggal 16 Desember 1998.
3.      Lambang  ASEAN
Seperti  halnya  orgaisasi  lainnya, ASEAN  juga  mempunyai  lambang. Adapun  lambang  ASEAN  yang  dilukiskan  atau  digambarkan  sebagai  berikut
Penjelasan  mengenai  simbol  tersebut,  adalah :
a.       Lingkaran, mengandung  arti  kesatuan  ASEAN. Dalam  logo  ASEAN  terdapat  dua  buah  lingaran, yaitu  lingkaran  luar  dan  lingkaran  dalam. Lingkaran  luar  berwarna  biru  melambangkan  perdamaian  dan  stabilitas. Lingkaran  dalam  berwarna  putih  melambangkan  kesucian  dan  ketulusan.
b.      Batang  padi  berjumlah  sepuluh, melambangkan  jumlah  anggota  ASEAN. Warna  kuning  padi  tersebut  melambangkan  kemakmuran.
c.       Tulisan  ASEAN  dan  lingkaran  lambang  berwarna  biru, melambangkan  persahabatan.
d.      Warna  dasar  merah, melambangkan  keteguhan  dan  kedinamisan.
 Secara  keseluruhan lambang  ASEAN  menggambarkan  hal-hal  berikut:
a.       Solidaritas  dan  kesepakatan  ASEAN
b.      Keterikatan  dalam  kerja  sama  demi  kemakmuran  rakyat  negara-negara  ASEAN.
c.       Setia  pada  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  ASEAN  dan  dunia  umumnya.

4.    Tujuan  Dibentuknya  ASEAN
Tujuan  pembentukan  ASEAN  tertuang  dalam  Piagam  ASEAN  yang  memuat  hal-hal  sebagai  berikut.
1)              Memelihara  dan  meningkatkan  perdamaian, keamanan, dan  stabilitas  serta  lebih    memperkuat  nilai-nilai  yang  berorientasi  pada  perdamaian  di  kawasan;
2)              Meningkatkan  ketahanan  kawasan  dengan  memajukan  kerja  sama  politik, keamanan, ekonomi, dan  sosial  budaya  yang  lebih  luas;
3)              Mempertahankan  Asia  Tenggara  sebagai  Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  dan  bebas  dari  semua  jenis  senjata  pemusnah  massal  lainnya;
4)              Menjamin  bahwa  rakyat  dan Negara-Negara  Anggota  ASEAN  hidup  damai  dengan  dunia  secara  keseluruhan  di  lingkungan  yang  adil, demokratis, dan  harmonis;
5)              Menciptakan  pasar  tunggal  dan  basis  produksi  yang  stabil, makmur, sangat  kompetitif, dan  terintegrasi  secara  ekonomis  melalui  fasilitasi  yang  efektif  untuk  perdagangan  dan  investasi, yang  di  dalamnya  terdapat  arus  lalu  lintas  barang, jasa-jasa  dan  investasi  yang  bebas; terfasilitasinya  pergerakan  pelaku  usaha, pekerja  profesional, pekerja  berbakat  dan  buruh; arus  modal  yang  lebih bebas;
6)              Mengurangi  kemiskinan  dan  mempersempit  kesenjangan  pembangunan  di  ASEAN  melalui  bantuan  dan  kerja  sama  timbal  balik;
7)              Memperkuat  demokrasi, meningkatkan  tata  kepemerintahan  yang  baik  dan  aturan  hukum, dan  memajukan  serta  melindungi  hak  asasi  manusia  dan  kebebasan-kebebasan  fundamental, dengan  memperhatikan  hak-hak  dan  kewajiban-kewajiban  dari  Negara-Negara  Anggota  ASEAN;
8)              Menanggapi  secara  efektif, sesuai  dengan  prinsip  keamanan  menyeluruh, segala  bentuk  ancaman, kejahatan  lintas-negara  dan  tantangan  lintas  batas;
9)              Memajukan  pembangunan  berkelanjutan  untuk  menjamin  perlindungan  lingkungan  hidup  di  kawasan, sumber  daya  alam  yang  berkelanjutan, pelestarian  warisan  budaya, dan  kehidupan  rakyat  yang  berkualitas  tinggi;
10)          Mengembangkan  sumber  daya  manusia  melalui  kerja  sama  yang  lebih  erat  di  bidang  pendidikan  dan  pembelajaran  dan  sepanjang  hayat, serta  di  bidang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi, untuk  pemberdayaan  rakyat  ASEAN  dan  penguatan  Komunitas  ASEAN;
11)          Meningkatkan  kesejahteraan  dan  penghidupan  yang  layak  bagi  rakyat ASEAN  melalui  penyediaan  akses  yang  setara  terhadap  peluang  pembangunan  sumber  daya  manusia, kesejahteraan  sosial, dan  keadilan;
12)          Memperkuat  erja  sama  dalam  membangun  lingkungan  yang  aman  dan terjamin  bebas  dari   narkotika  dan  obat-obat  terlarang  bagi  rakyat  ASEAN;
13)          Memajukan  ASEAN  yang  berorientasi  kepada rakyat  yang  di  dalamnya  seluruh  lapisan  masyarakat  didorong  untuk  berpartisipasi  dalam, dan  memperoleh  manfaat  dari, proses  integrasi  dan  pembangunan  komunitas  ASEAN;
14)          Memajukan  identitas  ASEAN  dengan  meningkatkan  kesadaran  yang  lebih  tinggi  akan  keanekaragaman  budaya  dan  warisan  kawasan; dan
15)          Mempertahankan  sentralitas  dan  peran  proaktif  ASEAN  sebagai  kekuatan  penggerak  utama  dalam  hubungan  dan  kerja  samanya  dengan para  mitra  eksternal  dalam  arsitektur  kawasan  yang  terbuka, transparan, dan  inklusif.
Tujuan  ASEAN  tercantum  dalam  Deklarasi  bangkok, yaitu :
1)      Mempercepat  pertumbuhan  ekonomi, kemajuan  sosial, dan  perkembangan  kebudayaan  di  kawasan  Asia  Tenggara;
2)      Meningkatkan  perdamaian  dan  stabilitas  regional;
3)      Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, teknik, ilmu  pengetahuan, dan  administrasi;
4)      Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  pertanian, industri, perluasan  perdagangan, perbaikan  sarana  pengangkutan  dan  komunikasi, serta  peningkatan  taraf  hidup  rakyat;
5)      Memelihara  kerja  sama dengan  organisasi-organisasi  internasional  dan  regional  agar  semakin  mempererat  anggota  ASEAN;
6)      Secara  singkat  dapat  disebutkan  bahwa  maksud  dan  tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

5.         Struktur  Organsisasi  ASEAN
Struktur  lembaga  dan  mekanisme  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a.       Konferensi  Tingkat  Tinggi  (KTT)  ASEAN  sebagai  pengambil  keputusan  utama  yang  akan  memberikan  arah  kebijakan. KTT  diselenggarakan  minimal  2  kali  setahun. KTT  merupakan  pertemuan  tertinggi  dalam  ASEAN  yang  dihadiri  oleh  kepala  negara  ASEAN;
b.      Dewan  Koordinasi  ASEAN  (ASEAN  Coordinating  Council)  yang  terdiri  dari  para  Menteri Luar  Negeri  ASEAN  dengan  tugas  mengkoordinasi  Dewan  Komunitas  ASEAN  (ASEAN  Community  Councils);
c.       Dewan  Komunitas  ASEAN  (ASEAN  Communiti  Councils)  dengan  ketiga  pilar  komunitas  ASEAN   yakni  Dewan  Komunitas  Politik-Keamanan  ASEAN  (ASEAN  Political-Security  Community  Council/APSCC), Dewan  Komunitas  Ekonomi  ASEAN  (ASEAN  Economic  Community  Council/AECC), dan  Dewan  Komunitas  Sosial-Budaya  (ASEAN  Socio-Cultural  Community  Council/ASCC);
d.      Badan-badan  Sektoral  Tingkat  Menteri  (ASEAN  Sectoral  Ministerial  Bodies).
e.       Komite  Wakil  Tetap  (Committee  of  Permanent  Representatives)  yang  terdiri  dari  wakil  tetap  negara  ASEAN, pada  tingkat  duta  besar  dan  berkedudukan  di  Jakarta.
f.       Sekretaris  Jenderal  ASEAN  yang  dibantu  oleh  4(empat)  orang  wakil  sekretaris  jenderal dan  sekretariat  ASEAN.
g.      Sekretariat  Nasional  ASEAN  yang  dipimpin  oleh  pejabat  senior  untuk  melakukan  koordinasi  internal  di  masing-masing  negara  ASEAN.
h.      ASEAN  Human  Rights  Body, yang  akan  mendorong  perlindungan  dan  promosi  HAM  di  ASEAN.
i.        Yayasan  ASEAN  (ASEAN  Foundation), yang  akan  membantu  Sekjen  ASEAN  dalam  meningkatkan  pemahaman  mengenai  ASEAN, termasuk  pembentukan  identitas  ASEAN.
j.        Entitas yang berhubungan dengan ASEAN (Entities  associated  with  ASEAN).

6.         Kerja  Sama  ASEAN
Hubungan  kerja  sama  ASEAN  saat  ini  meliputi  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial  budaya,  dan  politik  pertahanan.
1. Kerja  Sama  Ekonomi
Kerja  sama  ekonomi  ASEAN  ditujukan  untuk  menghilangkan  hambatan-  hambatan ekonomi dengan  cara  saling  membuka  perekonomian  negara- negara anggota dalam  menciptakan  kesatuan  ekonomi  kawasan. Kerja  sama  ekonomi  mencakup  berbagai  kerja  sama di  sektor  perindustrian, perdagangan, dan  pembentukan  Kawasan  Perdagangan  Bebas  di  ASEAN  (AFTA).

2. Kerja  Sama  di  Bidang  Sosial  Budaya
Kerja  sama  fungsional  dalam  ASEAN  meliputi  bidang-bidang  kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan  hidup, ilmu  pengetahuan  dan  teknologi, penanganan  bencana  alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan  sosial, pengentasan  kemiskinan, pemberdayaan  perempuan, kepemudaan, penanggulangan  narkoba, serta  peningkatan  administrasi  dan kepegawaian  publik.

3. Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan
Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan  perdamaian  khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama    dalam  bidang  politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti  berikut  ini:
ü  kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And  Neutrality/ZOPFAN);
ü  Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and  Cooperation/TAC  in  Southeast  Asia);
ü  Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on  Southeast  Asia  Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ).

Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama  dalam  bidang  politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional  Forum  (ARF). Beberapa  bentuk  kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a.       Traktat  Bantuan  Hukum  Timbl  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty  on  Mutual  Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
b.      Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN  Convention  on  Counter  Terrorism/ACCT).
c.       Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers  Meeting/ADMM)  yang  bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  melalui  dialog  serta  kerja  sama  di  bidang  pertahanan  dan  keamanan.
d.      Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
e.       kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang  mencakup  pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang, pencucian  uang, penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan  manusia, bajak  laut, kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi  internasional;
f.       Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran; serta  kelembagaan  antarparlemen.


7.         Keuntungan  Indonesia  dengan  Bergabung  Dalam  ASEAN

Sebagai  sebuah  organisasi regional  di  kawasan  Asia  tenggara  yang  bersifat  non  militer  dan  non  politik, ASEAN  telah  mampu  menciptakan  stabilitas, perdamaian, dan  keteraturan  di  kawasan  sehingga  membantu  Indonesia  untuk  melanjutkan  program-program  pembangunan  di segala  bidang  dan  mendorong  Indonesia  untuk  menjadi  bangsa  yang  lebih  maju. Pada  intinya  hubungan  Indonesia  dengan  ASEAN  saling  menguntungkan.

ASEAN memberikan beberapa manfaat bagi negara- negara anggotanya. Manfaat tersebut meliputi sebagai berikut:
a.       Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang/jasa
b.      Memperluas pasar hasil produksi barang/jasa
c.       Memperluas lapangan pekejaan
d.      Menambah devisa negara
e.       Memanfaatkan sumber daya alam
f.       Mengurangi ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang di wilayah Asia Tenggara.















BAB III
PENUTUP

1.       Kesimpulan

ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa-bangsa  Asia  Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

2.         Saran
Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena  bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri.
Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih  menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2005. Kewarganegaraan  SMA. Jakarta: Erlangga
Tim  Penyusun. 1999. Ilmu  Pengetahuan  Sosial  4. Klaten: Intan  Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan  Geografi. Yogyakarta: Mitra  Gama  Widya